30 November 2025 - 22:34
500 Tewas Akibat Banjir dan Longsor di Indonesia, Sri Lanka, dan Thailand

Hujan muson yang sangat lebat di Asia Selatan dan Asia Tenggara telah menciptakan satu pekan yang mematikan. Banjir dan tanah longsor di Indonesia, Sri Lanka, dan Thailand telah menewaskan sedikitnya 500 orang.

Kantor Berita Internasional Ahlul Bait — ABNA — Jumlah korban akibat banjir dan longsor di Asia Selatan dan Asia Tenggara telah melampaui 500 orang, sementara operasi pembersihan, pencarian, dan penyelamatan masih terus berlangsung di Sri Lanka, Indonesia, Thailand, dan Malaysia.

Hujan muson yang sangat deras sepanjang pekan ini telah menenggelamkan wilayah luas di negara-negara tersebut, menewaskan ratusan orang, dan membuat ribuan lainnya terjebak di berbagai daerah. Banyak warga terpaksa bertahan di atap rumah mereka sambil menunggu bantuan tim penyelamat.

Di Indonesia, tim penyelamat berupaya menjangkau wilayah-wilayah yang mengalami kerusakan parah di Pulau Sumatra, di mana hingga kini lebih dari 100 orang masih dilaporkan hilang.

Berdasarkan data lembaga manajemen bencana, banjir dan longsor di Indonesia telah menyebabkan lebih dari 300 korban jiwa, dan masih terdapat kekhawatiran jumlah korban akan terus bertambah.

“I’lham Wahab”, juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatra Barat, mengumumkan bahwa 61 kematian telah tercatat dan pencarian terhadap 90 orang masih terus dilakukan. Sebelumnya, jumlah korban di provinsi ini dilaporkan sebanyak 23 orang.

“Suharyanto”, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia, dalam konferensi pers menyampaikan bahwa operasi penyemaian awan (untuk mengurangi curah hujan) telah dimulai di wilayah Sumatra Barat, karena intensitas hujan mulai menurun di sebagian besar daerah.

Jutaan Orang Terdampak di Thailand

“Siripong Angkasakulkit”, juru bicara pemerintah Thailand, dalam konferensi pers di Bangkok mengumumkan bahwa 162 orang di 8 provinsi negara tersebut telah meninggal dunia. Di Provinsi Songkhla saja tercatat 126 kematian.

Departemen Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Thailand melaporkan bahwa lebih dari 1,4 juta rumah tangga dan 3,8 juta orang terdampak akibat banjir yang disebabkan oleh hujan deras di 12 provinsi selatan negara itu.

Menurut keterangan departemen tersebut, ketinggian air di seluruh wilayah yang terdampak kini mulai surut.

“Anutin Charnvirakul”, Perdana Menteri Thailand, mengakui adanya kelalaian pemerintah dalam pengelolaan krisis banjir. Ia menyampaikan bahwa saat mengunjungi daerah-daerah yang terkena banjir, ia telah meminta maaf kepada masyarakat karena pemerintah tidak mampu memberikan perlindungan yang optimal.

Ia juga mengumumkan bahwa pemerintah Thailand akan mulai menyalurkan kompensasi kepada para korban mulai minggu depan. Selain itu, kebijakan seperti penangguhan utang dan pemberian pinjaman jangka pendek tanpa bunga kepada para pelaku usaha untuk perbaikan rumah juga akan diberlakukan.

Musim hujan muson yang berlangsung dari Juni hingga September biasanya menyebabkan curah hujan sangat tinggi, tanah longsor, banjir, serta merebaknya penyakit yang ditularkan melalui air.

Korban Bertambah di Sri Lanka

Di Sri Lanka, jumlah korban tewas akibat banjir dan longsor yang disebabkan oleh hujan lebat telah mencapai 56 orang. Para pejabat setempat menyatakan bahwa seiring bertambahnya korban dan rusaknya lebih dari 600 rumah, pemerintah telah menutup sekolah-sekolah dan kantor-kantor pemerintahan.

Banjir juga merusak banyak lahan pertanian serta jalan-jalan utama. Selain itu, militer telah dikerahkan untuk membantu operasi penyelamatan di berbagai wilayah.

Evakuasi Besar-besaran di Malaysia

Badan Manajemen Bencana Malaysia melaporkan bahwa lebih dari 37.000 orang di 9 negara bagian telah dievakuasi. Kerusakan terparah dilaporkan terjadi di negara bagian utara yang berbatasan langsung dengan Thailand.

Your Comment

You are replying to: .
captcha